PUISI : SANG SANGGARBUANA
Embun membasahi bumi
deru-deru harmoni kehidupan
sayup-sayup nyanyian burung di pagi hari
sang surya bangun dari istirahatnya
derap-derap langkah manusia
negeri negeri jauh yang tak bertuan di ufuk timur
menyuarakan silaturahmi dari puncak Indrapura
menyusuri kuasa Ilahi, mengambil secercah hati
hati yang tertutup kabut nestapa
syair Ilahi mengiringi yang telah tiada
mengingatkan hidup
hidup singgah untuk melepas dahaga
sang Sanggarbuana bercerita
manusia lupa siapa yang hakiki di dunia ini
menyusuri kehidupan yang silih berganti
manusia datang kemudian pergi
kehidupan yang berputar
waspada terhadap segala
50 tahun kujalani hanya kesia-sian belaka
didapati hanyalah kehampaan
ketiadaan, keputusasaan dan ketidakpastian
oh... degupan tiada habisnya oh..
peristiwa-peristiwa manusia dihadapi
hanyalah bersujud pada-Nya
bertanya pada semilir angin
sang Sanggabuana menutup cerita
tirai kehidupan ditutup dengan elegi
deru-deru harmoni kehidupan
sayup-sayup nyanyian burung di pagi hari
sang surya bangun dari istirahatnya
derap-derap langkah manusia
negeri negeri jauh yang tak bertuan di ufuk timur
menyuarakan silaturahmi dari puncak Indrapura
menyusuri kuasa Ilahi, mengambil secercah hati
hati yang tertutup kabut nestapa
syair Ilahi mengiringi yang telah tiada
mengingatkan hidup
hidup singgah untuk melepas dahaga
sang Sanggarbuana bercerita
manusia lupa siapa yang hakiki di dunia ini
menyusuri kehidupan yang silih berganti
manusia datang kemudian pergi
kehidupan yang berputar
waspada terhadap segala
50 tahun kujalani hanya kesia-sian belaka
didapati hanyalah kehampaan
ketiadaan, keputusasaan dan ketidakpastian
oh... degupan tiada habisnya oh..
peristiwa-peristiwa manusia dihadapi
hanyalah bersujud pada-Nya
bertanya pada semilir angin
sang Sanggabuana menutup cerita
tirai kehidupan ditutup dengan elegi
Komentar
Posting Komentar