Sang Havelar
Kelasi datang dari ufuk Batavia ditengah kumpulan manusia Muda dan tiada pengalaman hidup tepatri padanya Hari-hari berat dilalui, saban hari mengamati para insani Jabatan dan uang lumrah ditengah para manusia Kini kelasi menjadi ambtenaar [1] ditengah riuhnya suara manusia Lebak, tiada lain candradimuka yang harus kau emban Keringat dan darah kau lalui Penguasa rakus durjana tanpa pandang agama Setiap keringat manusia tiada harga Pemerasan disana sini dilalui buruh-petani Kesulitan-kesalahan tiada nilai berarti Keadilan dan kebenaran TIDAK digubris Kecewa dan menangis di dalam hati Saban hari ia lalui di lebak mencari keadilan sejati “aku sudah banyak menderita” Kalangan kecil tiada mengayomi melindungi Engkau tidak bisa berbuat apa-apa di tempat kami Hanya berita engkau sampaikan, itu sudah cukup untuk kami Terkurung dan terkunci suaramu tiada yang bisa hentikan langkahmu Hanya kepada Tuhan bisa berserah Ideen-enlighment [2] mengusik kab