PKI (Politik Komedi Indonesia 15B)
Haloo...aganagan yang ane hormati, sudah lama penulis tidak ngepost di blogg ne... karena kesibukan penulis dan ada sedikit bermasalah dengan pc/laptop ane sehingga penulisan terpaksa ditunda, oh yaa para agan sekalian aganwati penulis juga lagi garap novel... ya belum publish dan tidak akan dijual hanya diblog ini saja ane berbagi tidak perlu bayaran hanya komen-komen yang membangun.
yap kali ini ane mau ngebahas tentang kode etik kasus pencatutan atas nama presiden dengan tersangka ketua DPR RI, ckckck hal ini sungguh disayangkan, apalagi kasus freeport hal ini sudah lama, mengenai freeport ini masuk semasa orde lama jatuh, freeprot masuk selama trasnsisi antara orde lama dan orde baru jadi sudah lama hampir 50 tahun agan-agan, lantas bagaimana dengan ketua DPR RI, yah tentu saja dia berpolitik bagaimana dia tidak tertangkap, sedangkan MKD hanyalah trik dan sidang sandiwara bahkan MKD itu (Membantu Kawan Dekat), lantas sumpah setia bangsa ini dibawa kemana, penulis heran jika penulis adalah saksi misal kasus kecelakaan penulis kebetulan membawa hp dan lagi merekam sesuatu lantas tampak peristiwa dan penulis membantu korban serta membawa ke rumah sakit dan penulis lantas membayar jaminan korban ditambah penulis dianggap tersangka karena berada sekitar peristiwa, terlihat janggal sekali saksi menjadi tersangka, tersangka menghilang kemana, korban dijadikan kambing hitam.... fufufufu...
penulis tidak bisa membayangkan hal itu terjadi disekitar kita, rasanya tidak hanya bangsa ini bangsa lain pasti mempunyai masalah yang sama tapi mereka bagaimana melakukan Problem Solving, kalau negeri ini Making Problem??? its fine,ok..do it. but why???? inilah membuat penulis berpikir 7 keliling, sudahlah bapak/ibu dewan yang berada dipusat sana hentikan pembolak-balikan fakta, stop judging, stop careless, stop annoying person but make them as person not object. {sok inggris... padahal tofel belum lulus...} {maaf terbawa suasana, hal inilah yang saya lihat} back to topic, banyak masalah bangsa belum usai ibarat rumah pekerjaan itu tidak pernah usai tapi bagaimana bangsa ini mengerti satu sama lain ibarat sapu lidi yang mengikat bersama membersihkan setiap masalah yang dihadapi, jangan seperti penyedot debu dia hanya menerima saja, dan terlihat rakus memakan apa saja...
yah... penulis mengerti apa situasi bangsa ini, banyak kasus seperti Kasus 1966, Kasus 15 januari, priok, Kasus 1998, Bulog gate, BCA dan Indosat, GAM, Bank Century, bahkan terbaru Freeport, MKD. stop buat masalah mari menyelesaikan masalah dan memperbaiki apa yang lama, jangan seperti bangsa menjajah bangsa, tentu yang rusak bisa diperbaiki dari pada membeli, langkah baik bangsa ini berbuatlah sesuatu apa yang bisa diperbuat langkah kecil memberikan suatu keajaiban besar, manusia dicipta dari tanah, mengolah tanah, makan, minum dan tinggal ditanah bahkan kembali ke tanah mengapa bersifat angkasa yang selalu bersih dan begitu berwibawa...
Komentar
Posting Komentar