Politik Komedi Indonesia Bag-15

Hallo Agan-agan dari sabang hingga merauke, piye kabre toh, baik2 saja....
dah lama ane tidak ngepost ya.. tentang kehidupan khususnya kebijakan pemerintah dan masyarakat..
ane ada satu pengalaman yang ya bisa dibilang sangat malas untuk dibicarakan..
ya tentunya terutama hal KTP (Kartu Tanda Penduduk), ane dah lama belum selesai dari tahun kemaren 2014, tu KTP belum selesai kata pegawai didalam belum dilimpahkan ke atas berarti saya tunggu setahun lagi padahal masa aktif hampir habis, seperti kartu sim telpon saja??

ya akhirnya saya mesti nenteng kertas HVS A4, masak jaman dah modern tapi kelaku masih baholak.. dah tu ada yang bilang belum ada photo, rasanya pertama kali coba adanya e-ktp diuji pertama saya langsung buat e-KTP dah tu difoto... dilihat dengan negara maju seperti Amerika dan negara tetangga pembuatan KTP/IC cukup mudah dan tidak ribet, pada dasarnya di KTP yang perlu hanya NIK jika NIK benar maka orangnya benar karena pada dasarnya orangnya satu coba bayangkan ktpnya dobel berarti orangnya dobel satunya hantu pastinya hehehhe, mungkin tidak ada guyonannya...

di negara maju pembuatan ktp sudah sedemikian rupa dan mudah mengikuti banyaknya jumlah penduduk ada beberapa contoh : Uji petik kartu elektronik Belgia dilakukan sejak bulan Maret 2003 dan diluncurkan secara nasional pada bulan September tahun 2004. Kartu identitas elektronik Spanyol memuat biodata, dan gambar biometrik wajah dan sidik jari. Uni Emirat Arab dan Arab Saudi telah menanda tangani perjanjian pada tahun 2007 yang memungkinkan warga negaranya untuk menggunakan kartu identitas elektronik masing-masing warga negaranya untuk perjalanan antar kedua negara tersebut melalui darat, laut dan udara.

 China menerapkan kartu identitas penduduk generasi kedua yang menggunakan chip nirkontak berstandar ISO 14443 yang tersimpan di dalamnya biodata dan pas photo pemilik kartu identitas. Kartu identitas elektronik ini mulai diluncurkan pada tahun 2004 bagi penduduk wajib KTP di China yang mencapai jumlah 960 juta jiwa. Kartu identitas elektronik ini dirancang mudah dan murah dalam produksi, dan mudah, teramankan dan tahan lama dalam penggunaan. tapi setelah saya lihat baik2 e-ktp tidak jauh beda dengan ktp biasa hanya bentuknya saja seperti kartu atm tapi dalamnya tidak ada hanya tulisan saja...

terlepas dari itu, hal diatas merupakan kebijakan pemerintah seharusnya jangan merepotkan dalam sistem ingin cepat buatlah seperti satu pintu yang lebar layaknya sungai yang lebar mengarahnya pada suatu yang pasti yaitu tujuannya ke muara... ckckck teringat kata Bung Karno"Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke" tapi nyatanya mereka semua terpecah dari ujung ke ujung yang dikenal dengan sistem yang dilihat ibarat tali sudah sampai dileher...

sehingga bisa dilihat sistem sekarang seperti tercekik dileher, apalah daya tangan tidak mampu melingkar gunung, tapi mampu memanjat gunung, Indonesia negara yang kaya dari ujung ke ujung ibarat rumah joglo yang lebar, seperti honai yang hangat, seperti selasih jatuh kembar yang berbeda tapi menyatu, dan masih banyak suku bangsa sampai ke pelosok pastinya belum terjamah e-ktp, memang benar ada pemikiran saya bahwa tidak semua bangsa Indonesia terpayungi setiap inci di negeri ini tapi mereka mencoba menjangkaunya, ibarat di blog ini saya buat seperti amplas kayu yang mampu menghaluskan kayu supaya lebih berguna, karena penulis hanya masyarakat yang tiada tahta (uncrowned people) jika khilaf mohon jangan tersinggung... :P

Komentar

Postingan populer dari blog ini

intel vs amd dan arm

Standar profesi ACM dan IEEE Standar Profesi di Indonesia dan Regional

Arah demokrasi Indonesia