Soekarno Sang Arsitek Bangsa dan Arsitek Negara Bag-2

        Demi mewujudkan Indonesia sebagai daerah yang harus berpengaruh di dunia bagian selatan maka Soekarno melakukan suatu proyek pembangunan mercusuar hal tersebut masih belum terwujud semenjak era 45'-50'an baru terwujud ketika negara Indonesia melakukan pendekatan terhadap blok timur(Sosialis/Komunis) supaya mata dunia bisa tertuju pada Indonesia sebagai Icon baru untuk mewujudkan Blok ketiga dengan meminta bantuan terutama Rusia terutama dalam pembangunan Stadion Gelanggang olahraga dengan luas hampir ± 279,1 Ha digunakan juga sebagai paru-paru kota dibangun untuk Olimpiade Asian Games 1962 dan atap gedung Gelanggang disebut Temu Gelang sewaktu pembangunan disaksikan langsung oleh Perdana Menteri Uni Sovyet Anastas Mikoyan.


        Dalam hal tersebut menunjukkan bahwa Indonesia mampu dalam segala bidang dan tidak dipandang sebelah mata oleh dunia luar tapi semua telah berubah dan sejarah tidak bisa dielakkan lagi  pembangunan Gelanggang olahraga dimulai pada tanggal 8 Februari 1960 dan diresmikan tanggal 24 Agustus 1962 diadakan di Jakarta dalam rangka Olimpiade Asian Games 1962 pembangunannya dengan Kredit Lunak dari Uni Sovyet sebesar 12,5 juta US$.

   










    Selain itu pembangunan untuk rumah bagi Istri Soekarno yang ke-5 yaitu Ratna Sari Dewi yaitu Wisma Yasoo yang terletak di Jalan Gatot Subroto yang sekarang sebagai museum militer satria mandala bahkan ada yang mengatakan istana bogor dan istana merdeka merupakan galeri seni yang maha karya sangat tidak ternila bahwa soekarno menganggap bahwa istana merdeka adalah rumahnya yang siapa saja boleh berkunjung bahkan tukang becak boleh masuk tidak seperti sekarang yang berkenan dengan suasana angker padahal istana itu tidak angker hanya prespektif kuno yang menghalangi manusia untuk bersilaturahmi dan sewaktu dia tiada seni itu bisa dijadikan warisan yang tiada nilainya itulah dia tapi kenyataannya lukisan itu teronggok di gudang istana bogor sangat ironis peninggalan yang menjadi suatu mahakarya tidak bernilai dimata pejabat atau mereka menutup mata begitu saja.

    Ada seorang duta Amerika dia sangat tertarik pada salah satu seni lukis dia berujar "tuan presiden saya sangat mengagumi seni lukis ini bolehkah saya tukar dengan mobil cadillac (bahwa mobil itu sangat mewah pada eranya tahun 50-60an) maka dia berujar bila kamu suka ambillah tapi jangan engkau jual karena bila saya tiada seni ini akan menjadi warisan bagi generasi bangsa indonesia, 

    Biarlah sejarah yang menjawab dan meluruskan semuanya tokoh itu telah tiada dua orang besar yaitu Soekarno dan soeharto yang telah melukis sejarah bangsa sendiri baik buruknya hanya Yang Maha Esa menilai dia manusia juga toh sama seperti kita yang diberi amanah untuk memegang kemudi bangsa indonesia...tinggal generasi mudalah sebagai tombak bangsa...

















Komentar

Postingan populer dari blog ini

intel vs amd dan arm

Standar profesi ACM dan IEEE Standar Profesi di Indonesia dan Regional

Arah demokrasi Indonesia