Soekarno sang Arsitek Bangsa dan Negara Bag-1

           

            Banyak hal yang tidak diketahui oleh orang banyak karena semua peninggalan telah dihapus dari ingatan seseorang tapi kebenaran akan menemukan jalurnya sendiri walaupun sejarah selalu mengiringi dan akan membersihkan nama seseorang begitu juga yang terjadi terhadap presiden Indonesia maupun pemimpin yang ada didunia yang menorehkan catatan sejarah yang terukir sehingga memberikan citra rasa bagi rakyatnya sendiri maupun dimata dunia.

           kali ini penulis mengangkat kembali sang pmimpin sang putra fajar yang memberikan suatu citra bagi bangsa dan negaranya sendiri beliau membangun bangsa dan negaranya bersama Founding Father seperti Tan Malaka, S.M Kartosuwiryo, M.Hatta, Sutan Sjahrir, Semaun dan tokoh perjuangan lainnya yang turut membangun Indonesia di kancah nasional maupun Internasional dengan jerih payah serta banyak yang menjadi korban sewaktu perang demi mewujudkan suatu negara yang bebas dari penjajahan, Indonesia pada masa itu lahir pasca Perang Dunia II masuk ke Perang Dingin dengan demikian Indonesia menjadi rebutan dua Blok timur dan barat selain tiu menjadi daerah yang kuat di sebelah selatan yang seakan-akan menjadikan Indonesia sebagai Blok ketiga (Netral) yang banyak yang tidak mengetahui dalam peranan politik semua bisa bermulut manis nan jujur maupun manis yang menyakitkan. demikian juga pemerintahan yang jatuh bangun, bangkit kembali lalu digempur kembali oleh kekuatan asing tapi Indonesia bisa bertahan walaupun konflik internal Negara dan Bangsa Indonesia kembali mencuat karena semua adanya suatu permainan politik pada masa itu.

          Soekarno yang bernama asli Koesno Sosrodihardjo tapi selalu sakit sewaktu kecil dengan menggunakan nama tersebut maka digantikan namanya oleh orangtuanya dengan nama Karna ditambah Su(Soe) yang artinya panglima kurawa yang baik, dia lahir di Surabaya 6 Juli 1901 dengan gelar Dr(HC) Ir. Soekarno dengan meraih hampir 26 gelar kesarjanaan, walaupun beliau mengambil gelar Insinyur terutama arsitek di Technische Hoogeschool te Bandoeng  (Sekarang ITB) tapi tidak selalu menggunakan keahliannya dalam bidang tersebut hanya beberapa seperti pembuatan Masjid Jami' Bengkulu, Monas, dan sebagainya, pada tahun 1915 Soekarno berdebat dengan pihak Belanda dengan menganjurkan Surat Kabar Jong Java di edarkan dengan bahasa Melayu bukan dalam bahasa Belanda.
selama pembuangan di Ende pada bulan Agustus 1933 di Nusa Tenggara Timur(Flores)  Soekarno bertemu dengan Riwu Ga seorang sahabat dekat Soekarno selama pembuangan di Ende dan mengikuti sampai di Bengkulu hingga Proklamasi kemerdekaan Riwu Ga pulang ke kampung halaman di Ende.

          Soekarno semakin menanjak kepemimpinannya pada era 50'an dengan model pemerintahan Demokrasi Terpimpin selama itu juga banyak membangun semua fasilitas yang diperlukan negara untuk Acara terbesar olahraga yaitu GANEFO (Games New Emergencing Force) untuk menyaingi olimpiade yang ada didunia  dengan itu menjadikan Indonesia semakin diperhitungkan dan di perebutkan semua Blok pada masa itu. adanya perebutan di kancah politik yang semakin memanas Indonesia terpaksa keluar dari PBB pada tanggal 20 Januari 1965 sesuai situasi pada masa itu selanjutnya dengan menggunakan telegram 19 september 1966 Indonesia kembali kekancah PBB   karena "dianak emaskannya Malaysia" menjadi anggota dewan tidak tetap PBB karena Malaysia mengikuti Inggris.

       Pada era 1965 Soekarno jatuh kepemimpinannya dikarenakan adanya Kup berdarah yaitu G/30/S/PKI  atau Gestok/Gestapu sehingga banyak simpati terhadap ABRI terutama merujuk pada Jenderal Soeharto sebelumnya juga adanya setengah Kup yaitu penyerangan  17 Oktober dengan mengarahkan moncong Tank ke arah Istana Merdeka begitu juga penembakan dengan Peristiwa Cikini, Idul Adha. Soekarno Runtuh di penjara di rumahnya sendiri di jauhkan dan semua mandat pemerintahannya dicabut.

        Banyaknya peninggalan yang dilupakan oleh masyarakat Indonesia sendiri maka runtuhnya orde lama munculnya Orde Baru membuat angin segar dalam bidang pembangunan dan ekonomi di Indonesia selain itu Soekarno telah tiada tapi telah membuat sejarah yang mengagumkan di kancah nasional maupun internasional bisa sebagai arsitek bangsa sekaligus negara karena itu memang benar dalam pidatonya Djas Merah (Djangan Sekali-kali melupakan Sejarah) dan sejarahlah yang membersihkan namanya..... 

Sumber:
   - www.id.wikipedia.org Soekarno
   - Julious Pour. Kompas Gramedia. G 30 S PKI Pelaku,pahlawan,
   - Roso Daras Soekarno the other story penerbit Imania

Komentar

Postingan populer dari blog ini

intel vs amd dan arm

Standar profesi ACM dan IEEE Standar Profesi di Indonesia dan Regional

Arah demokrasi Indonesia