"Politik Komedi Indonesia"(Pki) Bag-1

   "Banyak diantara para elit biro menggunakan suatu basis yang dikenal basis beruang mengemukakan sistem yang dikenal "maling berteriak maling" bagai mana bangsa ini bisa maju hanya duduk termangu didepan meja daripada di lapangan nyata... dan hasilnya entah kemana? banyaknya orang saling menjatuhkan tapi tidak sadar dibalik mereka ada orang yang akan menumbangkan si menang secara on the paper politikus hanya berdebat di meja (berani di meja dibanding di lapangan) seandainya banyaknya polit biro berani di meja hijau kenapa mereka tidak berani dilapangan hijau?

  " Masyarakat jadi bertanya-tanya kemana landasan idill yaitu UUD 45 dan Pancasila yang dulunya selama Orde lama dan Orde Baru mempunyai taring dan kuku yang sanggup mencakar Blok Barat dan Blok Timur katanya dalam Piagam PBB "Setiap Bangsa dan Negara berhak menentukan nasibnya sendiri". waduhh... sepertinya banyak yang menertawakan "bangsa sendiri" terkadang banyak orang yang mundur dan baik disudutkan bukan  merasa simpati sebagai manusia, semua tindakan akan diperhitungkan oleh manusia itu sendiri, terkadang besar omong dibandingkan kerja boleh berbicara tapi selingi dengan tindakan yang tepat....

  " Demokrasi di Indonesia terlalu "kebablasan"  banyak yang berandai-andai mewujudkan bangsa yang sejahtera bukan negara yang sejahtera tapi Negara Terbaik di balik elit biro yang memainkan manuver politik tidak menyadari dibaliknya adanya orang kuat yang tinggal menunggu waktu untuk menumbangkan dengan sekejap waktu ya... begitu lah dibanding masa kemerdekaan dimana pejuang dengan semangatnya bangsa ini bisa bersatu dan negara ini bisa berdiri dan dipandang oleh orang luar sebagai negara yang sakti bukan "tersakiti"....
 
 "Semua orang yang hebat pasti berasal dari orang tua yang kuat tapi yang menjadikan mereka kuat adalah guru yang hebat"...tapi hanya segelintir saja yang mengakui dan mau menaikkan nama guru tersebut dimana semua orang mempunyai gurunya masing-masing sebagai "suatu panutan bukan pungutan yang mesti dipermainkan"  tapi mereka harus dihormati layaknya manusia bangsa ini negara ini sebenarnya jika dilihat seperti manusia yang menuju harapan bukan menutupi harapan kita banyak orang yang kuat banyak pemuda yang gagah yang sanggup merobek angkasa dan menggenggam daratan dan membendung lautan dikarenakan dibimbing oleh guru mereka....  banyak yang ingin penulis ingin sampaikan tapi dilanjutkan dilain masa sajalah....

  " Dari zaman ke zaman moral manusia makin merosot tapi kepandaian semakin maju tapi yang baik adalah menyeimbangkan mereka sebaik-baik manusia mempunyai malu dan tahu batas kemampuan mereka jika tidak ditangani ahli yang tepat maka pekerjaan akan terbengkalai ya sama seperti pemerintahan yang ada disana banyak yang berbasis beruang pemikirannya seharusnya dalam pemerintahan polit biro harusnya sedikit orang yang mampu mengaturnya dan harus banyak wirausahawan/wati supaya negara ini mau maju dengan bersatunya manusia disamping itu juga harus adanya kaum cerdik-pandai handai taulan... ya cerminan negara yang sempurna itu tidak ada tapi nyata ya hanya... Fatmamorgana belaka... jika orang terus memikirkan negaranya tidak akan siap kapan pun waktu terus berlanjut seharusnya mereka mengingat kemampuan mereka terbatas karena mereka hanya manusia semata yang memimpin bangsa ini dan negara sebagai tempat mereka dilahirkan....
                       
                                                                             "The End"?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

intel vs amd dan arm

Standar profesi ACM dan IEEE Standar Profesi di Indonesia dan Regional

Arah demokrasi Indonesia