Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2015

Politik Komedi Indonesia Bag-14 part 1

Halo agan-agan semua yang berada diseluruh pelosok alam semesta dimanapun anda berada... ketemu dengan saya penulis yang serba serbaan.... kali ini penulis turut berduka dan bersimpati atas musibah yang telah terjadi dari jatuhnya pesawat Air Asia QZ 8501, mulai erupsinya Gn Sinabung, banjir bandang di Sumatera Utara, dan adanya penyerangan terhadap warga Palestina oleh militer Israel... yoo... sekarang sudah tahun baru, dengan membuka semangat baru, pemikiran baru serta harapan baru, dan sebelumnya telah berganti tahun Hijriyah 1436, dan selamat memperingati hari Maulid nabi... next... sepertinya para politikus kebijakan negeri sepertinya mulai adem ayem.. tiada nampak "perang urat syaraf" lagi.. sepertinya bagus untuk ibu pertiwi yang sedang lagi sakit.. untuk menyembuhkan luka dengan harapan bangsa ini mau saling bahu-membahu membangun negeri ini... bangsa ini sedang berbenah maka kita pun harus membenahi diri kita ayo... sekali maju tetap maju pantan

penting pendidikan atau menyelamai usaha

Sudah lama saya tidak ngepos judul... Judul ini saya angkat karena menarik dilihat dari realita kehidupan masyarakat karena ada anggapan masyarakat secara umum pendidikan itu adalah sunah tidak wajib.. Ini kisah saya sewaktu pergi kuliah di lampu merah jalan gajah mada, anak itu loper surat kabar yang dikenal masyarakat dah itu dia tanya "bang mau pergi kuliah ya??" iya jawab saya.. Wah sangat menyenangkan bisa sampai jenjang tinggi dalam pendidikan" jawab anak itu.. Saya sangat tersentuh dan membantin "masih banyak anak-anak tidak bisa melanjutkan pendidikan karena "himpitan hidup" ditengah kemaj tidakuan.. Tapi dia langsung menceritakan bang.. Abang saya hanya lulusan smp sudah mempunyai agency surat kabar dan memenuhi kebutuhan hidup.. Lalu saya tanya kenapa adek tidak melanjutkan sekolah.. dia menjawab sebenarnya saya sudah sekolah tapi berhenti dikelas 2 SMP... lalu kenapa bekerja sebagai loper surat kabar..?? dia menjawab "karena abang