Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2013

Mengenang kembali sosok Soe Hok Gie

Gambar
Soe Hok Gie merupakan seorang aktivis sekaligus mahasiswa Universitas Indonesia lulusan SMA di Kolese Kanisiu pada Fakultra Universitas Indonesia Jurusan Sejarah tahun 1962–1969, dia lahir di Jakarta pad a tanggal 17 Desember 1942 – meninggal di Gunung Semeru, 16 Desember 1969 pada umur 26 tahun, Hok Gie meninggal di gunung Semeru tahun 1969p beracun di gunung tersebut. Dia meninggal bersama rekannya, Idhan Dhanvantari Lubis. Dia merupakan seorang idealis dan netral dalam bersikap terhadap politik pemerintah pada masa itu (Orde Lama) disatu sisi dia tetap masih menghormati Soekarno dan kawan-kawan sebagai  founding father Indonesia sehingga banyak karyanya dimuat pada surat kabar di Indonesia selain itu banyak ucapan dan pemikiran bijak dia dalam bersikap terhadap rezim Orde Lama mengingat bahwa Indonesia merdeka Pasca perang Dunia ke II dan memasuki Perang Dingin. Disamping sebagai aktivis sekaligus mahasiswa dia juga giat dalam kegiatan Olahraga alam, dia adalah seorang

"Diklat Jurnalistik ditaja oleh Humas Sejarah Ur-Pg Paud : "Membangun Jiwa Nasionalis dengan Jurnalistik""

Gambar
Diklat Jurnalistik yang ditaja atas kerjasama Humas Sejarah UR dengan Humas PG Paud yang dilaksanakan pada tanggal 16 November 2013 pada jam 08:00 yang diketuai oleh Fauzi Maulana Siregar hal ini memperkuat hubungan silaturahmi antar Humas masing-masing Hima dengan tujuan memperkaya khasanah dunia Jurnalistik. Moderator didatangkan dari berbagai media masa terutama Haluan Riau, Humas Universitas, dan Riau Pos hal ini memperkuat dunia kejurnalistikkan, menurut Fauzi "Diklat Jurnalistik akan mempertajam semangat jiwa nasionalisme Indonesia untuk membangun karakter kepribadian bangsa melalui media massa sehingga setiap Informasi yang berkembang bisa dipelajari sebagai suatu dunia keilmuan" hal ini didapat sebagai suatu penyebaran pemikiran para pemuda melalui media massa sehingga banyak hubungan yang didapat dalam Pelatihan Jurnalistik. Acara Diklat Jurnalistik berada ditempat Micro Teaching FKIP, dengan berbagai angkatan yang ada begitu juga dengan angkatan 2012 yang

Profil Sejarah : Nurtanio Pringgoadisuryo, Bapak dirgantara yang terlupakan"

Gambar
Nurtanio? pasti setiap benak kawan-kawan bertanya siapa dia, lantas apa saja jasa yang diberikan kepada kita semua? kali ini penulis akan mengulas siapa beliau dan kiprahnya bagaimana sebelumnya beliau merupakan seorang lulusan Kogyo Semon gakko, SMK (sekarang-red) dan merupakan gelombang pertama dirgantara bersama wiweko supono (hal ini bisa dilihat pada wawancara dengan B.J Habibie di yang terpilih) hal ini tentu saja bertanya-tanya siapa beliau yang termasuk gelombang pertama dalam dirgantara kali ini penulis akan mengulas secara rinci siapa beliau. Nurtanio Pringgoadisuryo, Laksamana Muda (L.M.U) kelahiran desa Kandangan, Banjarmasin pada tanggal 3 Desember 1923, dari pasangan Bapak Noegroho Pringgoadisurjo dan ibu Luwijah masih beretnik Jawa Banjarmasin,perintis pesawat terbang pertama. Cita-cita dan keinginan serta kecintaannnya akan dunia kedirgantaraan sudah dia awali sejak masa Hindia Belanda. Nurtanio pada saat itu berlangganan majalah kedirgintaraan Vliegwereld, dan m

Politik Komedi Indonesia 11 (PKI Ala 11)

Ngomong-ngomong soal sadap menyadap telah menuai protes dari kalangan masak bangsa asing mau membuat hal yang sepele bahkan membuat aturan bagi negeri ini kan jelas nampak sekali bangsa asing merasa takut atau H2C kenapa mereka harus takut mungkin hanya efuria belaka.... waduh kasus-kasus yang lain belum kelar tapi udah ada kasus baru "mungkin bangsa asing suka belasah bangsa ini agar keleler" wah-wah, sebenarnya ini sudah menjadi hal yang umum seolah bangsa ini dilarang maju alias setara bahkan sejajar dengan mereka atau merasa neg lihat indonesia nyatanya bangsa asing suka jua dengan wanita eksotis negeri ini... weleh-weleh-weleh... Tapi anehnya masak sang presiden diam-diam atau main mata (playing eye?) kenapa harus tunduk dan kiblat kepada amerika kapan bangsa ini terlunaskan bayaran hutang yang telah menggunung wah tak tanggung-tanggung inilah menjadi canggung dizaman kutila yang tidak menentu atau bangsa ini dikuasai secara tak langsung ini sangat tidak lah so

Indonesia Negeri Yang Kaya, dimana Indonesia Sekarang?

Indonesia, siapa yang tidak kenal negeri itu yang memiliki julukan zamrud khatulistiwa (Emerald in Equator) dengan beragam bentuk fauna dan flora yang ada dibumi pertiwi, lantas kekayaan itu kenapa tidak dinikmati secara bersama-sama terutama masyarakat pribumi, pertambangan dikuasai asing, masyarakat diatur melalui hukum asing, ekonomi harus berkiblat keasing (tidak mampu swadeshi), tanah bahkan kelompok saling bersengketa siapa yang salah. Kenapa hal yang baik harus berubah haluan, para pemuda yang ahli berilmu mereka berada diluar negara ini tidak mau memanggil mereka jika mereka pulang bimbing-bimbing dan berkerjasama dengan mereka agar negara ini maju kelak, bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar ada yang tua, muda, laki-laki, wanita, cerdik pandai, semua ada di Indonesia karena bumi pertiwi ini adalah miniatur dunia, kemana lagi bangsa ini mengadu jangan mengadu atau tersendu-ssendu, terisak-isak. Indonesia ibarat rumah tangga jangan pernah aturan asing mengacu bahka

"SemiNas Politik Birokrasi dan Perubahan Sosial dalam Upaya Membangun Karakter Bangsa"

"Agenda Sosial Politik Hima adalah acara peresmian gedung Pascasarjana S2 serta adanya tema Politik Birokrasi dan Perubahan Sosial dalam Upaya Membangun Karakter bangsa, hal ini merupakan pengembangan karakter bangsa yang telah lama pudar sejak jatuhnya Orde Lama tahun 1966 sehingga pembangunan karakter tertinggal". Acara ini dimulai pada Pukul 08:30 di Gedung Sutan Balia Fisip dengan acara tari persembahan dan doa sekaligus adanya kata sambutan Rektor Universitas Riau, pada pukul 9:30 protokoler mengajak seluruh hadirin menuju Peresmian Gedung Pascasarjana S2 Fisip tidak jauh dari Gedung Sutan Balia. hal ini memberikan ruang gerak supaya mahasiswa bisa melanjutkan dan membenah kembali tingkat pendidikan dan ilmu pengetahuan supaya bisa menjadi mitra bangsa kedepan dalam pengaplikasian ilmu pengetahuan dalam pengabdian kepada khalayak ramai. sehingga yang muda terus berkarya demi kemajuan bangsa dan yang tua mau membina yang muda supaya terarah sehingga mewujudkan bang