Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2013

Politik Komedi Indonesia (PKI) Bag-3

   "Banyak diantara kita tidak menyadari kebeadaan seseorang yang mereka kibuli ditempat.... terkadang ya begitulah keadaan seseorang disekitar kita jika melihat yang lain susah seolah-olah "maling bereriak maling" yang melihat suatu kejutan akan kaget mereka ada suatu yang mengganjal dari dahulu jika orang berkuasa akan mengenyah lawan politik mereka.... harta,jabatan dan wanita menjadi pelengkap karena mereka berkuasa jika tidak bijak akan membuat orang jadi angkuh nan gigih".... ada satu pertanyaan jika mereka berkuasa kenapa keadilan yang ada disekitar mereka tidak mampu menegakkan hal tersebut jadi masyarakat yang tinggal jadi bertanya-tanya apa mereka bisa percaya pada pimpinan mereka dan menjadi ragu akan harapan yang ingin tumbuh menjadi rapuh begitu saja....      "Jika saya melihat Indonesia begitu unik dari masyarakatnya hingga atasannya jika salah satu maju mereka ditarik mundur padahal yang maju itu bisa membantu mereka untuk sejahtera dengan mem

Politik Komedi Indonesia (PKI) Bag-2

   "Ya dalam dunia perpolitikan biasanya cukup rumit dan menantang bahaya dan biasanya bisa disebut dengan "Perang Urat Syaraf" nanti lama-kelamaan syarafnya putus bisa berabe urusannya kadangkala mereka berpikir bangkit sama-sama bangkit jatuh saling lempar tanggung jawab.... waduh dunia seperti kakek-kakek saja....buat apa juga.... dunia ini diperebutkan..... berpikir tentang bangsaku dan negara takkan siap bahkan tidak pernah sempurna.... coba deh yang pejabat teras sekali-kali duduk diteras dibangku kelas bawah lihat realita kenyataan...... tidak sama seperti  On The Paper doang...... banyak negara-negara didunia bertanya-tanya tentang kesejahteraan masyarakatnya seolah-olah mereka melihat bangsa dan negara ini seperti abad ke 10-15 dieropa....."      "Kemana.... juga.... bangsa ini mau dilarikan bukan dilarikan tapi diputar-putar orangnya jadi linglung.... boleh kita berbicara sepuasnya asal bertanggung jawab ...disini saya berbicara apa yang ada dan sa

"Politik Komedi Indonesia"(Pki) Bag-1

   "Banyak diantara para elit biro menggunakan suatu basis yang dikenal basis beruang mengemukakan sistem yang dikenal "maling berteriak maling" bagai mana bangsa ini bisa maju hanya duduk termangu didepan meja daripada di lapangan nyata... dan hasilnya entah kemana? banyaknya orang saling menjatuhkan tapi tidak sadar dibalik mereka ada orang yang akan menumbangkan si menang secara on the paper politikus hanya berdebat di meja (berani di meja dibanding di lapangan) seandainya banyaknya polit biro berani di meja hijau kenapa mereka tidak berani dilapangan hijau?   " Masyarakat jadi bertanya-tanya kemana landasan idill yaitu UUD 45 dan Pancasila yang dulunya selama Orde lama dan Orde Baru mempunyai taring dan kuku yang sanggup mencakar Blok Barat dan Blok Timur katanya dalam Piagam PBB "Setiap Bangsa dan Negara berhak menentukan nasibnya sendiri". waduhh... sepertinya banyak yang menertawakan "bangsa sendiri" terkadang banyak orang yang mundur d

Soekarno sang Arsitek Bangsa dan Negara Bag-1

Gambar
                        Banyak hal yang tidak diketahui oleh orang banyak karena semua peninggalan telah dihapus dari ingatan seseorang tapi kebenaran akan menemukan jalurnya sendiri walaupun sejarah selalu mengiringi dan akan membersihkan nama seseorang begitu juga yang terjadi terhadap presiden Indonesia maupun pemimpin yang ada didunia yang menorehkan catatan sejarah yang terukir sehingga memberikan citra rasa bagi rakyatnya sendiri maupun dimata dunia.            kali ini penulis mengangkat kembali sang pmimpin sang putra fajar yang memberikan suatu citra bagi bangsa dan negaranya sendiri beliau membangun bangsa dan negaranya bersama  Founding Father  seperti Tan Malaka, S.M Kartosuwiryo, M.Hatta, Sutan Sjahrir, Semaun dan tokoh perjuangan lainnya yang turut membangun Indonesia di kancah nasional maupun Internasional dengan jerih payah serta banyak yang menjadi korban sewaktu perang demi mewujudkan suatu negara yang bebas dari penjajahan, Indonesia pada masa itu lahir p